Firman Tuhan dalam Roma 12:2 mengatakan, “Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Apa yang dimaksud dengan “pembaruan budi?” Dalam Alkitab King James Version dikatakan, “Renewing of your mind,” Perbaruilah Pikiranmu!!! Pertanyaannya, mengapa pikiran kita harus diperbarui??? Apa yang salah dengan pikiran kita???
Dalam I Yohanes 5:4 dikatakan, “Sebab semua yang lahir dari Tuhan, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” Kita percaya bahwa kita adalah milik Tuhan, dan kita telah diangkat oleh Tuhan menjadi anak-anakNya. Dan sebagai anak, kita harus ingat bahwa kita telah ditakdirkan untuk mengalahkan dunia ini. Kita ditakdirkan untuk menjadi pemenang. Tetapi kenyataan yang kita hadapi justru terbalik. Kita bukan menjadi pemenang tetapi menjadi golongan yang selalu kalah. Mengapa??? Apakah kita kurang beriman??? Apakah iman kita terlalu kecil untuk mengalahkan masalah kita???
Saya rasa bukan itu permasalahannya. Karena Firman Tuhan, mengatakan kepada kita, “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20).
Jadi sebenarnya, untuk menyelesaikan masalah kita, kita tidak memerlukan iman sebesar masalah yang sedang kita hadapi. Untuk menyelesaikan masalah, kita cukup memiliki iman sebesar biji sesawi, tetapi dengan satu catatan, IMAN ITU HARUS TEREKSPRESI SECARA MAKSIMAL. Iman yang sebasar biji sesawi itu harus keluar secara utuh.
Masalah kita saat ini, kita memiliki iman yang besar melebihi biji sesawi tetapi frame untuk mengeluarkan iman itu sangat kecil. Frame itu adalah pikiran kita. Pikiran kita sering kali menjadi masalah, menjadi hambatan, ketika kita akan mengekspresikan iman kita. Iman sebesar apapun, jika pola berpikir kita sempit, maka iman yang keluar itu akan menjadi kecil.
Contoh, Jika kita melihat proses pembuatan Donat, maka kita akan dikejutkan dengan adonan tepung donat yang telah disiapkan begitu sangat besar, tetapi adonan yang besar itu akan melewati frame yang kecil, sehingga ketika adonan tepung itu keluar dari freme, hasilnya pun kecil sesuai dengan framenya.
Begitu pun dengan kita. Meskipun kita memiliki iman sebesar gunung, tetapi jika frame of mind kita kecil maka hasil yang akan kita keluarkan pun kecil.
Karena itu, Firman Tuhan menasehatkan kita untuk memperbarui cara berpikir kita. Kita harus mengenakan pikiran Tuhan. Jangan pernah kita membatasi pikiran Tuhan yang besar dengan cara berpikir kita yang kecil. Jangan pernah kita membatasi pikiran Tuhan yang tidak terbatas dengan pola berpikir kita yang terbatas. Berpikirlah sebagaimana Tuhan berpikir. Bagaimana cara Tuhan berpikir, “Segala sesuatu mungkin, dan tidak ada yang mustahil.”
Sabtu, 31 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jika kamu mau mengetahui seberapa besar iman mu, chek diri sendiri, setiap melihat mujizat terjadi.
BalasHapusBaik melalui perjamuan kudus, minyak urapan, penumpangan tangan, atau melalui cara apapun juga.
Jika engkau menerimanya dengan tidak bimbang, saat itulah engkau mempunyai iman sebesar biji sesawi.
Saat itulah engkau mengakui, bahwa tidak ada yang mustahil bagi TUHAN, Raja.
Terpujilah YHWH Elohim semesta alam dalam nama Kristus Yesus Tuhan kita. Amin